Dari Penggemar Hingga Jualan Burung
Berdagang hewan piaraan tampaknya usaha yang tergolong langka terutama di wilayah Tanah Bumbu. Namun bukan berarti tak ada warga yang membuka usaha tersebut, terutama berdagang berbagai jenis burung, selain itu juga jenis hewan peliharaan lainnya seperti kelinci.
Berawal dari kegemarannya memelihara burung, Sutikno, pria berusia 45 tahun ini pun mencoba menjadi pedagang berbagai jenis burung.
Dengan menggunakan gerobak, ia menjajakan dagangannya berkeliling pemukiman warga, baik di Simpang Empat maupun Batulicin.
Sutikno yang berasal dari Jawa Timur ini, selain menjajakan burung hasil tangkapannya sendiri, juga memperolehnya dari penangkap burung lainnya untuk kemudian ia jual kembali. Namun terdapat beberapa jenis burung yang didatangkan dari luar daerah, terutama dari Pulau Jawa.
Berbagai jenis burung yang dijajakan Sutikno antara lain; Cucakrowo (Sambiyalau), Beo (Tiung), Perkutut, Tinjau, Serindit, Punai, Jalak, Kakatua, Tekukur, Puyuh, hingga Ayam Hutan.
Adapun harga seekor burung bervariasi tergantung jenisnya. Ada pula jenis burung yang harganya tergantung dari kualitas suaranya. Sutikno Menjualnya antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta.
Menurut Sutikno, di Simpang Empat dan Batulicin banyak warganya yang hobi memelihara burung, sehingga itulah yang menjadi pertimbangannya memilih kedua tempat itu untuk menjajakan hewan dagangannya.
Selain di Simpang Empat dan Batulicin yang terdapat pedagang hewan seperti burung, juga terdapat di Sungai Danau, yang juga menjajakan hewan piaraan jenis lainnya seperti kelinci dan hamster. (Ramang)